APA ITU EM
4... ??
Waahh... setelah mengikuti mata kuliah “Etika dan
Nilai Lingkungan” tgl 24 Mei 2013 kemarin, saya mulai cari-cari info tentang EM-4.
Apa sih EM4 itu? Sampe-sampe kami diberi tugas untuk mencoba membuatnya. Setelah
saya menelusuri google, akhirnya saya sudah mendapatkan beberapa artikel maupun
tulisan-tulisan mengenai EM-4 ini, dan ternyata saya sangat tertarik untuk
mencobanya. Alhamdulillah, saya berhasil.. ;) Mau tau cara yang sangat mudah
membuat EM-4 ini..!! eitt... nanti dulu, sebelum mencoba membuat cairan ajaib
ini, ada baiknya kita mengetahui “Apa itu EM-4?”
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan
beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa
mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur
hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja,
tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau,
kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana
yang bau..got, tempat jual ayam dll
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang
telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan
efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan
mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan
organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat
EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan
pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan
sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi
biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga
bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat
adalah Effective Microorganisms-4
biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang
dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali
biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman
sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu
bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan
jamur fermentasi.
1. Bakteri Fotosintetik (
Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme
mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari
sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar
matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang
terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang
semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2. Bakteri asam laktat ( Lactobacillus
spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan (
sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan
mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan
organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta
memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari
pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu
mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus
menerus ditanami.
3. Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi
menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam
amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik
dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon
dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi
Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4. Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5. Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan
Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester
dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan
mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan
penyediaan makanannya.
Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi
masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi
pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan
mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan
mikroorganisme lain.
Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian
adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki sifat biologis, fisik
dan kimia tanah
2. Meningkatkan produksi tanaman dan
menjaga kestabilan produksi
3. Memfermentasi bahan organik tanah
dan mempercepat dekomposisi
4. Menghasilkan kualitas dan kuantitas
hasil pertanian berwawasan lingkungan
5. Meningkatkan keragaman mikroba yang
menguntungkan di dalam tanah.
Aplikasi Teknologi EM-4
EM-4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna
coklat dalam kondisi dorman.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal.
Selain dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga
dapat di aplikasikan ke bidang yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun
produk rumah tangga.
Aplikasi EM-4 Di Bidang Peternakan
Manfaat :
- Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
- Mengurangi stres pada ternak
- Menyehatkan ternak
- Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
- Meningkatkan nafsu makan ternak
- Menekan penyakit pada ternak
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Aplikasi EM-4 Di Bidang Perikanan
Manfaat :
- Memperbaiki
mutu air tambak.
- Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
- Menekan serangan mikroorganisme patogen.
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
- Menekan hama dan penyakit.
Nah... banyak banget khan manfaat-nya. Yukk.. ikut
saya untuk mencoba salah satu cara membuat cairan EM-4 ini...
Langkah pertama kita siapkan terlebih dahulu
bahan-bahannya, sederhana kok mudah didapat di sekitar kita.
Bahan-bahan :
-
Pepaya
matang atau kulitnya 0,5 kg
-
Pisang
matang atau kulitnya 0,5 kg
-
Nanas matang
atau kulitnya 0,5 kg
-
Kacang
panjang segar 0,25 kg
-
Kangkung air
segar 0,25 kg
-
Batang pisang
muda bagian dalam 1,5 kg
-
Gula pasir 1
kg
-
Air tuak dari
nira / Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
1. Pepaya, pisang, nanas, kacang
panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak
halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang
tidak dimakan.
2. Setelah dihancurkan, campuran bahan
tersebut dimasukkan dalam ember.
3. Campurkan gula pasir dan tuak/air
kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
4. Wadah ditutup rapat dan disimpan
selama 7 hari
5. Setelah 7 hari larutan yang
dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
6. Larutan tersebut disaring dan
dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.
Larutan tersebut adalah EM4 yang
siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.