Rabu, 11 Juni 2014

Cara Mudah Membuat EM-4 (Effective Microorgasims-4)

APA ITU EM 4... ??
Waahh... setelah mengikuti mata kuliah “Etika dan Nilai Lingkungan” tgl 24 Mei 2013 kemarin, saya mulai cari-cari info tentang EM-4. Apa sih EM4 itu? Sampe-sampe kami diberi tugas untuk mencoba membuatnya. Setelah saya menelusuri google, akhirnya saya sudah mendapatkan beberapa artikel maupun tulisan-tulisan mengenai EM-4 ini, dan ternyata saya sangat tertarik untuk mencobanya. Alhamdulillah, saya berhasil.. ;) Mau tau cara yang sangat mudah membuat EM-4 ini..!! eitt... nanti dulu, sebelum mencoba membuat cairan ajaib ini, ada baiknya kita mengetahui “Apa itu EM-4?” 
EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan/persediaan unsur hra dalam tanah. Kegunaannya banyak sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau, kandang ayam yang bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang bau..got, tempat jual ayam dll
Pada tahun 1980-an, Prof. Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukus, Okinawa, Jepang telah mengadakan penelitian terhadap sekelompok mikroorganisme yang dengan efektif dapat bermanfaat dalam memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menimbulkan penyakit dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Kelompok mikroorganisme tersebut disebut dengan Effective Microorganisms yang disingkat EM.
Teknologi EM dikembangkan untuk menunjang pembangunan pertanian ramah lingkungan, menekan penggunaan pupuk kimia dan pestisida dengan sistem alami yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tanah, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan bahan pangan yang bebas bahan kimia sehingga bersih dan sehat untuk di konsumsi.
Teknologi EM yang sudah mulai akrab dengan masyarakat adalah Effective Microorganisms-4 biasa disingkat EM-4 adalah suatu kultur campuran beberapa mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai inokulan mikroba yang berfungsi sebagai alat pengendali biologis. Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam lingkungan hidup tanaman sebagai penekan dan pengendali perkembangan hama dan penyakit.
EM-4 mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, Ragi ( yeast ), Actinomycetes dan jamur fermentasi.
1.    Bakteri Fotosintetik ( Rhodopseudomonas sp. )
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk anatara lain, asam amino asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan
Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme lain sehingga jumlahnya terus bertambah
2.    Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. )
Dapat mengakibatkan kemandulan ( sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan; meningkatkan percepatan perombakan bahan organik; menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
3.    Ragi / Yeast ( Saccharomyces spp. )
Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman. Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar. Sekresi Ragi adalah substrat yang baik bakteri asam laktat dan Actinomycetes.
4.    Actinomycetes
Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri.
Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama menongkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba tanah.
5.    Jamur Fermentasi
Jamur fermentasi ( Aspergillus dan Penicilium ) menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba. Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau dan mencegah serbuan serangga dan ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya. 
Tiap species mikroorganisme mempunyai fungsi masing-masing tetapi yang terpenting adalah bakteri fotosintetik yang menjadi pelaksana kegiatan EM-4 terpenting. Bakteri ini disamping mendukung kegiatan mikroorganisme lainnya, ia juga memanfaatkan zat-zat yang dihasilkan mikroorganisme lain.
Secara umum manfaat Teknologi EM-4 dalam bidang pertanian adalah sebagai berikut :
 
 
 
 
1.    Memperbaiki sifat biologis, fisik dan kimia tanah
2.    Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi
3.    Memfermentasi bahan organik tanah dan mempercepat dekomposisi
4. Menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian berwawasan lingkungan
5. Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
Aplikasi Teknologi EM-4
EM-4 dikulturkan dalam bentuk medium cair berwarna coklat dalam kondisi dorman.
Pada saat disemprotkan ke dalam tanah atau tubuh tanaman (proses inokulasi) EM-4 secara aktif memfermentasikan bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk kandang dll )
Hasil fermentasi dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat dan senyawa organik lainnya
Selain itu, EM-4 merangsang perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan tanaman; melindungi tanaman dari serangan penyakit sehingga pada akhirnya dapat menyuburkan tanah, meningkatkan produktifitas tanaman dengan biaya minimal.
Selain dapat di aplikasikan untuk pertanian, EM-4 juga dapat di aplikasikan ke bidang yang lain, seperti peternakan, perikanan, maupun produk rumah tangga.
Aplikasi EM-4 Di Bidang Peternakan
 


Manfaat :
  1. Mengurangi polusi bau khususnya pada kandang ternak dan lingkungan sekitarnya.
  2. Mengurangi stres pada ternak
  3. Menyehatkan ternak
  4. Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam perut ternak
  5. Meningkatkan nafsu makan ternak
  6. Menekan penyakit pada ternak
  7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternak
Aplikasi EM-4 Di Bidang Perikanan
Manfaat :
 
 
  1. Memperbaiki mutu air tambak.
     
  2. Menguraikan bahan-bahan sisa makanan, kotoran udang / ikan menjadi senyawa organik yang bermanfaat.
  3. Menekan serangan mikroorganisme patogen.
  4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tambak.
  5. Menekan hama dan penyakit.
Nah... banyak banget khan manfaat-nya. Yukk.. ikut saya untuk mencoba salah satu cara membuat cairan EM-4 ini...
Langkah pertama kita siapkan terlebih dahulu bahan-bahannya, sederhana kok mudah didapat di sekitar kita.
Bahan-bahan :
-    Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
-    Kacang panjang segar 0,25 kg
-    Kangkung air segar 0,25 kg
-    Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
-    Gula pasir 1 kg
-    Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
1.    Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
2.    Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
3.  Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.

4.    Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari

5.    Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
 
6.    Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. 


Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

KOTORAN TERNAK UNTUK PAKAN

Untuk mensiasati tingginya harga pakan, dibawah ini ada artikel dari Deptan berisi mengenai daur ulang kotoran ternak menjadi pakan ternak, nggak ada salahnya untuk mencoba trik-trik dibawah ini. Dibawah ini ada EM4 dan Molase yang menjadi salah dua bahan untuk mendaur ulang, EM4 itu campuran mikroorganisme yang menguntungkan atau bakteri baik, sementara Molase adalah diperoleh dari tetes tebu/sisa produksi gula pasir, atau bisa juga diganti dengan cairan gula pasir itu sendiri. EM4 bisa diperoleh di toko-toko pertanian.

Bahan-bahan yang diperlukan :

1. Kotoran kambing : 20%
2. Kotoran ayam : 20%
3. Bekatul : 30%
4. Tepung ikan lokal : 10%
5. Bungkil kedelai : 10%
6. Tepung jagung : 10%
7. Cairan EM4 : 200 cc
8. Molase : 200 cc
9. Air : 2 liter

Proses Pembuatan :

1. Kotoran ayam, kotoran kambing, bekatul dicampur secara merata.;
2. Larutkan Cairan EM4 dan molase dalam 2 liter air, kemudian campur secara merata dengan adonan no.1;
3. Adonan tersebut kemudian dimasukkan dalam karung goni untuk proses fermentasi selama 24 jam;
4. Setelah diperam kemudian dibuka dan diangin-anginkan sampai kering betul.
5. Bungkil kedelai, tepung jagung dan tepung ikan dicampur secara merata, kemudian ditambahkan secara merata dalam adonan yang sudah terfermentasi.

Campuran tersebut diatas siap diberikan pada ternak ayam, itik atau yang sejenisnya (dalam bentuk tepung), jika pakan yang berupa tepung tersebut diinginkan untuk dibuat butiran (granul) perlu ditambahkan tepung kanji yang diencerkan untuk mencampurnya, baru kemudian adonan tersebut dimasukkan dalam alat cetak, kemudian dijemur.

Selain tips diatas, dibawah ini juga ada tips daur ulang kotoran ternak, diperoleh dari EM4Indonesia :
Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur, cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menurun dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Kotoran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak, disiram dengan EM dan molase lalu difermentasikan dalam keadaan anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian. Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan produktifitas seperti semula.

Tanaman Obat Untuk Mengatasi Bakteri pada Ikan Air Tawar

 

 Daun Ketapang

 

Daun sirih


Daun Jombang



Bawang putih

 

 Daun Sambiloto/sambiroto


Berikut ini adalah tanaman  obat bagi ikan yang terkena penyakit  yang mungkin bisa  jadi alternatif bagi petani ikan ... Daun Ketapang, Daun sirih, Daun Jombang, Bawang putih, Daun Sambiloto/sambiroto


Testimoni 

kami pernah mencoba ramuan tersebut namun ukuran pastinya kami sesuaikan dengan jumlah ikan yang akan kami obati dengan komposisi 1:1 kemudian dilarutkan kedalam air di bak/drum kami rendam selama 30 menit, cukup efektif untuk menanggulangi ikan yang terkena jamur dan bakteri dalam jangka waktu 1 minggu ikan kembali sehat. ........ selamat mencoba

Berikut adalah ulasan lengkapnya :

Budidaya ikan air tawar yang berpotensi besar, dihadapkan oleh beberapa kendala. Salah satu kendala penyebab kegagalan budidaya ikan air tawar adalah penyakit. Penyakit yang menyerang ikan tropis tawar pada umumnya adalah bakteri.
Beberapa penyakit ikan bakterial yang menginfeksi adalah Aeromonas Sp, Pseudomonas Sp, Staphylococcis Sp, dan Streptococcus Sp. Bahkan pada 1980, wabah penyakit yang disebabkan Aeromonas Hydrophila menyebabkan kematian 82.288 ikan di Jawa Barat.

Tak hanya itu, pada tahun 2005 sebanyak 47 ton ikan gurame dan 2,1 juta ekor benih gurame yang siap dipasarkan mati disebabkan penyakit serupa di Lubuk Pandan, Sumatra Barat.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi masalah penyakit ikan air tawar dari mulai menciptakan lingkungan optimal, karantina, vaksinasi, disinfeksi wabah hingga penggunaan antibiotik.
Namun pemberan antibiotik dengan dosis yang tidak tepat dan dilakukan terus menerus dapat pula menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain itu terjadi resistensi terhadap bakteri. Dampak lebih jauh ikan-ikan yang mengandung antibiotik melebihi standar tidak laku untuk diekspor. Pasalnya beberapa negara Eropa menerapkan standar antibiotik yang aman.
Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan tanaman yang berpotensi menjadi obat. Banyak jenis tanaman yang mengandung senyawa yang bersifat antimikroba. Sejumlah tanaman mengandung senyawa berifat bakterisidal (pembunuh bakteri), dan bakteristatik (penghambat pertumbuhan bakteri).
Salah satu penanggulangan penyakit ikan air tawar yang aman adalah dengan mengunakan tanaman obat. Fitofarmaka yang digunakan sebagai pengganti antibiotik untuk mengatasi penyakit ikan adalah bawang putih, dan daun ketapang. Bahan lainnya adalah daun sirih, jombang dan daun sambiloto.
Dari beberapa percobaan, fitofarmaka terbukti efektif mengatasi penyakit ikan air tawar dan memiliki beberapa keuntungan, seperti:
Pertama, dapat menjadi bahan alami pengganti antibiotik untuk pengendali penyakit yang disebabkan bakteri. Kedua, ramah terhadap lingkungan, mudah hancur, dan tidak menyebabkan residu pada ikan dan manusia. Ketiga, mudah diperoleh dan tersedia cukup banyak, keempat harganya ekonomis dan cukup murah.

TANAMAN UNTUK MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN


Pengelolaan secara baik dapat menjaga kualitas air agar tetap stabil. Misalnya, mengganti air sekitar sepertiga volume air setiap hari akan membuat air akan tetap terjaga kualitasnya. Memberikan pakan tepat dosis, mengatur kepadatan tebar dan menjaga masuknya polutan juga akan mencegah timbulnya masalah kualitas air.
Cara lain untuk meningkatkan kualitas air yaitu dengan penggunaan tanaman. Kandungan kimia yang terkandung di dalam tanaman selain untuk meningkatkan kualitas air, juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan, mengobati penyakit dan membunuh predator atau pesaing ikan di kolam. Tanaman bisa di kelola sebagai bahan pestisida dapat membantu masyarakat peternak untuk mengembangkan pengendalian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat yang terdapat dilingkungannya.



A. Tanaman untuk Meningkatkan Kualitas Air


Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas air, seperti memupuk. Dengan teknik seperti itu fitoplankton dan zoopflankton tumbuh subur. Beberapa tanaman yang dapat dipakai dalam peningkatan kualitas air adalah sebagai berikut :


1. Lempesan (Scutellaria discolor)

a. Kandungan Kimia : daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak asiri
b. Bagian yang Digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi :
Bagian yang penting untuk meningkatkan kualitas air adalah kulit batang. Caranya, potong tanaman ini sebanyak 60 Kg untuk kolam seluas 100 m2, lalu dijemur selama 6 jam hingga layu. Setelah itu, masukan batang Lampesan ke kolam selama 2-3 hari. Batang akan hancur sampai tersisa bagian kayu yang keras. Air akan berwarna kehijau hijauan dan menumbuhkan fitoplankton sebagai makanan zooplankton.
Derajat keasaman air yang terlalu tinggi akan berakibat buruk pada pertumbuhan ikan, seperti nafsu makan ikan kurang. Bak dengan luas dasar berukuran 24 m2 masukan lampesan sebanyak 30 Kg selama 2 hari.


2. Tetean (Durante repens)

a. Kandungan Kimia : daun mengandung saponin, flavonoid, polifenol dan minyak asiri.
b. Bagian yang digunakan : batang dan daun
c. Aplikasi
Berfungsi memperbaiki kualitas air caranya, potong batang dan daunnya sebanyak 20 kg untuk kolam seluas 100m2. Perendaman dilakukan selama 5 hari.
Tanaman ini juga dapat mengobati ikan stres dengan cara ambil 20 kg tetean untuk luas dasar kolam berukuran 24 m2. Aplikasi perendaman cukup 2 hari yang ditandai air berwarna kehijau-hijauan. Bibit ikan direndam selama 4 jam, kemudian dapat ditebar kekolam.


3. Pisang (Musa paradisiaca)

a. Kandungan Kimia : buah dan pelepah mengandung saponin dan alkaloid. Buah juga mengandung tanin, sedangkan pelepah mengandung polifenol.
b. Bagian yang digunakan : inti batang semu dan bonggol
c. Aplikasi
Menurut pengalaman peternak ikan bonggol ikan sangat bagus untuk menurunkan pH air. Bagian batang tanaman pisang yang berfungsi menurunkan pH air adalah getah yang keluar dari batang dan bonggol. Caranya, ambil batang pisang berikut bonggolnya untuk luas dasar kolam berukuran 24 m2 digunakan 30 kg batang pisang. Cacah seukuran 1-2 cm agar tidak mudah busuk, selanjutnya direndam sehari lalu diambil lagi.
Pisang juga sebagai media pakan alami. Caranya, batang pisang dipotong-potong agak besar lalu dimasukkan kekolam. Lebih baik batang pisang yanmg digunakan sudah busuk. Biasanya dibatang tersebut akan tumbuh jasad renik atau cacing yang merupakan pakan ikan yang baik.


4. Ketapang (Terminalia cattapa)

a. Kandungan Kimia mengandung Tanin yang bersifat Astrigen dan mengerutkan kulit
b. Bagian yang digunakan : daun, batang dan akar
c. Aplikasi
Daun sebaiknya dijemur terlebih dahulu selama enam jam agar layu. Setelah itu daun ketapang dimasukan kedalam kolam selama 2-3 hari tanpa dipotong kecil kecil. Daun ini berfungsi menurunkan pH air.


5. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)

a. Bagian yang digunakan : seluruh tanaman
b. Aplikasi
Dapat menjaga kualitas air karena menyerap polutan atau racun. Caranya, enceng gondok tersebut dimasukan sebanyak sepertiga bagian kolam. Penggunaan tanaman ini terutama pada saat pendederan sistem hapa, sistem ini dilakukan agar larva ikan terisolasi dari predator.
Fungsi lain dari enceng gondok yaitu sebagai tempat menempel telur ikan, selain itu dapat ditemui jasat renik yang merupakan pakan alami ikan.


6. Padi (Oryza sativa)

a. Bagian yang digunakan : seluruh batang tanaman
b. Aplikasi
Tumbuhan ini sangat bagus untuk menumbuhkan plankton, cara untuk meningkatkan kualitas air yaitu, jerami diambil sebanyak 5 kg, lalu dijemur selama lima hari sampai kering. Selanjutnya jerami diikat menjadi beberapa bagian dan dimasukan kebeberapa pojok kolam. Usahakan perendaman tidak terlalu lama karena akan menimbulkan bau masam dan dapat dijadikan tempat berlindung ucrit-predator anak ikan.



B. Tanaman Untuk Meningkatkan Kekebalan Ikan


Ikan sehat mempunyai kemampuan untuk menangkal penyakit. Sistem kekebalan tergantung dari jumlah sel darah putih untuk membunuh bakteri. Peternak tidak perlu bingung karena tanaman dapat meningkatkan kekebalan ikan. Tanaman yang dimakan secara alami akan membentuk sistem kekebalan. Tanaman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan adalah sebagai berikut.


1. Ubi Jalar (Ipomoea batatas Poir)

a. Kandungan Kimia : daun dan akar mengandung saponin, flavonoid dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Tanaman ini ternyata sangat bagus untuk pakan ikan karena menambah nafsu makan dan kekebalan terhadap penyakit. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun ubi jalar.
Daun ubi jalar juga dapat digunakan untuk pencegah stres ikan saat pengangkutan keluar kota. Caranya, benih ikan seukuran daun kelor sebanyak 300 ekor dimasukan ke jeriken. Kemudian, kedalam jeriken dimasukan daun ubi jalar kira-kira 20 lembar sesudah diremas-remas hingga keluar cairan berwarna hijau dan berlendir. Ampas tidak perlu diangkat.


2. Pepaya (Carica papaya L.)

a. Kandungan Kimia : daun, akar, dan kulit batang mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Daun dan akar juga mengasndung polifenol, sedangkan biji mengandung saponin.
b. Bagian yang digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi
Daun dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan dengan dosis 15 kg per 100 kg bobot ikan. Batang juga bisa dijadikan sebagai pakan. Caranya, ambil batang, lalu dipotong panjang 30 cm batang itu dimasukan kekolam. Dengan pemberian secara teratur, gonad cepat masak jumlah telurpun meningkat hingga 10%.
Daun juga bisa dipakai sebagai obat stres selama transportasi. Caranya, ambil 2 lembar daun berdiamter 30 cm, lalu diremas-remas dijerigen yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukan kejeriken, kemudian masukkan benih. Densitas ikan juga diatur jangan terlalu padat. Bila memakai kantung palstik, ampasnya dibuang.


3. Bandotan (Ageratum conyzodies L)

a. Kandungan Kimia : daun dan bunga mengandung saponin, flapvonoid, dan polifenol. Daunnya mengandung minyak asiri.
b. Bagian yang digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi
Daunnya berkhasiat sebagai pakan ikan terutama ikan tawes dan gurami. Cara pemberian berdasarkan bobot ikan total. Setiap 100 kg bobot ikan diberi 30 kg daun bandotan. Caranya tanaman ditebarkan keseluruh kolam secara merata.
Daun bandotan juga bisa dipakai sebagai obata stres selama transportasi. Caranya, ambil 20 lembar daun, lalu remas-remas dijeriken yang sudah diisi air. Ampas sebaiknya dimasukkan kejeriken.
Namun, bila memakai kantung plastik sebaiknya ampas dibuang. Setelah itu, bibit ikan dimasukkan dengan pengaturan densitas agar tidak terlalu padat. Setiap kantung berkapasitas 50 liter air dapat diisi 200 bibit ukuran 1 inchi.


4. Sente (Alocasia macrorriza Scott)

a. Kandungan Kimia : batang dan tangkai daun mengandung saponin, flavonoid, dan polifenmol. Rimpangnya mengandung saponin.
b. Bagian yang digunakan : daun dan bonggol
c. Aplikasi
Bonggol sente merupakan sumber yang baik untuk ikan, terutama gurami. Bonggol yang sudah busuk disukai ikan nila.
Cara lain bonggol dicacah-cacah lalu diberi EM-4 atau tempe ragi selama tiga hari, setelah mengalami fermentasi diberikan ke ikan, dengan secara teratur akan meningkatkan nafsu makan ikan.
Daun sente sangat baik sebagai pakan, terbukti dapat meningkatkan daya tahan ikan, untuk pertumbuhan ikan daun diberikan sebanyak 30% dari bobot badan ikan dengan frekuensi tiga kali sehari.


5. Mengkudu (Orinda citrifolia L)

a. Kandungan Kimia : daun dan buah mengandung alkaloid, saponin, plavonoid dan antrakinon. Daun juga mengandung polifenol.
b. Bagian yang digunakan :daun dan buah
c. Aplikasi
Daunnya merupakan pakan harian yang baik untuk ikan nila da tawes. Pemberian secara berkala dapat meningkatkan kekebalan ikan dan juga dapat mengobati penyakit Herpes. Caranya, ambil 10 lembar daun mengkudu lalu remas di air sebanyak 5 liter. Untuk dosis tersebut hanya untuk seekor ikan dengan ukuran 10 cm atau dua ekor untuk ikan berukuran 3-4 cm.




C. Tanaman untuk Mengobati Penyakit Ikan

Beberapa tanaman disekitar kita ternyata dapat dipakai sebagai alternatif pengobatan, meskipun hanya jenis tertentu, tetapi pemakaian tanaman sebagai media mengobati ikan merupakan kemajuan di bidang budidaya ikan. Apalagi tren untuk kembali kealam turut digalakkan untuk menekan dampak buruk penggunaan obat kimia. Adapun beberapa jenis tanaman yang sudah terbukti mengobati penyakit adalah sebagai berikut.


1. Kamboja (Plumeria acuminata AIT)

a. Kandungan Kimia : akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Daun mengandung alkaloid
b. Bagian yang digunakan : getah daun dan batang
c. Aplikasi
Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp. Pengobatan dilakukan sengan cara daun kamboja dipetik pagi hari, saat pagi getah masih banyak dibanding siang dan sore hari. Dosis untuk kolam dengan luas 100 m2 membutuhkan daun sebanyak 10 kg, batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari.


2. Pulai (Astonia scholaris)

a. Kandungan Kimia : kandungan kimia dari kulit batang antara lain alkoloid ekitamina, ekitenina, alsonina, akiserina, ekitina, aktamidina, dan ekiterina. Kandungan kimia yang ada kaitannya dengan pengobatan belum jelas diketahui.
b. Bagian yang digunakan : daun dan kulit batang
c. Aplikasi
Getah daun dan batang dapat mengobati koreng ikan akibat serangan jamur Saprolegnia sp, caranya petik daun saat getah masih banyak. Untuk kolam dengan ukuran 100 m2 dibutuhkan daun sebanyak 10 kg. batang dicacah kecil-kecil lalum dimasukan ke dalam kolam hingga merata, perlakuan ini diulang setiap hari selama tiga hari


3. Randa Nunut (Drymaria cordata)

a. Kandungan Kimia : -
b. Aplikasi
Daun ini digunakan sebagai obat anti jamur, caranya ambil 5-10 lembar untuk 30 liter air, remas daun tersebut hingga lumat lalu peras. Setelah ampas daun diangkat masukan ikan sakit selama 60 menit selama perlakuan ikan sakit dikarantina agar tidak menular pada ikan lain



D. Tanaman untuk Mengendalikan Hama

Hama penggangu sangat merugikan dalam proses budidaya ikan kehadirannya dikolam bisa sebagai predator atau inang penyakit, akibatnya produksi akan menurun. Hama yang kerap dijumpai sebagai predator, antara lain ular air, biawak, dan kadal. Keong emas juga seringkali ditemui dikolam. Binatang itu merupakan inang cacing yang merugikan peternak. Sementara kehadiran kepiting sebenarnya bukan suatu masalah bagi ikan. Namun, lokasi sarang dapat merusak dinding atau tunggul kolam sehingga merugikan peternak.


1. Akar Tuba/jenu (Derris eliptica Roxb.Benth)

a. Kandungan Kimia : akar tuba mengandung alkaloid, saponin, falvonoid, tanin, dan polifenol. Salah satu produksi metabolit sekunder yang dikandung oleh tanaman tuba adalah rotenon (C23H22O6) , kandungan rotenono tertinggi terdapat pada akar­, yaitu 0,3-12% rotenon merupakan racun perut dan kontak tetapi bersifat sistemik.
b. Bagian yang digunakan : seluruh tanaman
c. Aplikasi
Akar tuba dapat sebagai racun serangga, akar ini untuk membunuh predator sebelum pendederan atau pembesaran.


2. Ketepeng (Cassia alata L )

a. Kandungan Kimia : kulit kayu mengandung aloe-emodin, asam krosofanat, resin, krisofanol, dan seng. Sementara asam oleat terkandung dalam biji.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Untuk membunuh predator dikolam, caranya setelah kolam dikeringkan aliri kolam dengan air hingga mencapai ketinggian 15 cm. Setelah itu ambil daun ketepeng sebanyak 4 kg untuk kolam seluas 100 m2 . Daun ketepeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu disaring kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.


3. Liridiah / Gamal (Glyriceridia sephium)

a. Kandungan Kimia : daun mengandung saponin, flavanoid, dan polifenol
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Untuk membunuh predator dikolam, caranya setelah kolam dikeringkan aliri kolam dengan air hingga mencapai ketinggian 15 cm. Setelah itu ambil daun liridiyah sebanyak 6 kg untuk kolam seluas 100 m2 . daun ketepeng diremas-remas didalam ember yang berisi air, lalu disaring kemudian hasil saringan tersebut dimasukan ke dalam kolam.


4. Nanas (Ananas comosus Merr)

a. Kandungan Kimia : daun, buah, akar mengandung saponin,flavanoid, dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : buah
c. Aplikasi
Nanas dapat memberantas kepiting. Hewan ini sering merusak tanggul kolam. Caranya nanas dicacah sampai lembut, lalu cacahan itu diaduk aduk ketanah dengan radius 0,5 m disekitar lubang kepiting, dengan cara ini kepiting yang bersembunyi dalam tanah akan mati. Dengan menanam nanas ditanggul kolam dapat mencegah kepiting datang.


5. Teh (Thea sinensis)

a. Kandungan Kimia : biji teh mengandung saponin 10-13% sehingga penggunaannya sebagai racun disarankan sebanyak 15-18 kg/ha. Tepung biji teh mempunyai kandungan saponin lebih rendah sehingga dosis harus lebih besar sekitar 150-180 kg/ha
b. Bagian yang digunakan : biji
c. Aplikasi
Selain digunakan sebagai pemupukan juga dapat dilakukan sebagai racun membunuh predator atau pesaing makanan dikolam. Sebelum dicampurkan biji teh dikeringkan atau digiling halus. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal bungkil teh direndam selama semalam,airnya tak perlu disaring karena sisa bijinya dapat sebagai pupuk.


6. Tefrosia (Tefhrosia vogelii Hook)

a. Kandungan Kimia : komponen aktif adalah tephorosin dan deguelin yang merupakan senyawa isomer dan rotenon.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Sangat beracun terhadap keong mas, caranya, daun dihaluskan lalu dicampur dengan air dan ditambah sedikit ditergen. Pemakaian konsentrasi 1% dapat mematikan keong mas. Selain obat hama daunnya juga berguna sebagai pupuk hijau.


7. Sembung (Blumea balsamifera D.C)

a. Kandungan Kimia : daun sembung mengandung boneol, sineol, limonen, dan dimetil eter florosetofenon.
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Aplikasi
Daun dihaluskan lalu dicampur dengan air. Pada konsentrasi 1%, larutan daun dalam air ditambah 0,1% deterjen cair mengakibatkan 50% kematian populasi keong.


8. Tembakau (Nicotiana tabcum L)

a. Kandungan Kimia : tembakau mengandung bahan beracun yang disebut nikotin. Konsentrasi tertinggi terdapat pada ranting dan tulang daun. Kandungan lain adalah saponin, alkaloid, flavanoid, dan polifenol.
b. Bagian yang digunakan : daun dan batang
c. Aplikasi
Umumnya yang digunakan adalah daun tetapi agar lebih praktis peternak biasanya menyertakan batangnya. Tembakau efektif untuk memberantas hama, seperti cacingpolichaeta, atau trisipan.
Daun digunakan langsung atau dihaluskan terlebih dahulu, cara lain dikeringkan terlebih alu di haluskan menjadi bentuk tepung.
Dosis yang dianjurkan 300-400 kg/ha luas kolam.air dikurangi ketinggian 5-10 cm. Selanjutnya serbuk ditebar secara merata keseluruh permukaan kolam.

Penyakit ikan nila dan Cara Pencegahannya

Hama dan penyakit dalam budidaya pembesaran ikan air tawar sering kali menjadi kendala utama yang merugikan petani. Hal ini juga bisa terjadi pada budidaya ikan nila. Untuk itu, kita harus mengetahui jenis-jenis penyakit maupun gangguan hama sehingga kita sesegera mungkin dapat mencegahnya


HAMA

a) Bebeasan (Notonecta)

Hama ini cuuku berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian:  tuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

b) Ucrit (Larva cybister)

Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

c) Kodok

Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering kontrol telur yang mengapung, tangkap dan buang hidup-hidup.

d) Ular

Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

e) Lingsang

Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

f) Burung

Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

PENYAKIT

a) Penyakit pada kulit

Gejala: pada bagian tertentu berwarna merah, berubah warna dan tubuh berlendir.
Pengendalian:
  1. Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
  2. Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
b) Penyakit pada insang

Gejala: tutup insang bengkak, Lembar insang pucat/keputihan.
Pengendalian
  1. Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
  2. Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
c) Penyakit pada organ dalam

Gejala: perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak gesit.
Pengendalian:
  1. Direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air,pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.
  2. Direndam dalam Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan nila adalah sebagai berikut:
  1.   Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
  3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
  4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
  7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

Cara Beternak Bebek Pedaging Bebek Peking Yang Cepat Besar

Cara Beternak Bebek Pedaging Bebek Peking Yang Cepat Besar


Jika anda berniat memelihara bebek untuk dipanen dagingnya sebaiknya adnda memilih bebek/itik Peking.  Bebek atau Itik Peking merupakan unggas pedaging Unggul dari negeri tirai bambu yang dikenal memiliki pertumbuhan sangat cepat sehingga sangat ideal diternakkan secara intensif dan secara bisnis cukup menguntungkan. 



Anda tidak perlu tunggu waktu lama untuk panen bebek peking, sehingga bisnis Ternak bebek peking ini sangat prospektif dan menjanjikan.   Kita tahu kebutuhan akan daging bebek peking dari pengusaha kuliner sangatlah besar sementara itu pasokan tidak sebanyak daging ayam. 

Bebek Peking mudah dikenali dari bentuk badan dan warna bulunya putih mirip. Bentuk Badan Bebek Peking ini kalau diperhatikan mirip bebek mirip enthok dan juga mirip angsa, nah lho mana yang bener...hehe

Sebelum memulai sebuah bisnis tentu saja ada namanya pertimbangan bisnis dan pertimbangan prospek bisnis usaha.  Untuk Usaha  bebek peking ini kira-kira prospek binisnya sebagai berikut :

1. Pertumbuhan bebek peking sangat cepat, lebih cepat daripada pertumbuhan ayam broiler sekalipun. Jika bebek peking sudah berumur satu bulan, bobotnya sudah mencapai 1,5 kg dan beratnya berlipat dua kali lipat jika umur nya sudah dua bulan. Sebagai perbandingan, berat ayam potong dengan umur yang sama bobotnmya ahn ya sekitar 1kg sampai 2 kg saja.
2. Bebek terlebih dari jenis bebek peking lebih tahan dari serangan penyakit di bandingkan unggas yang lain.
3. Perlengkapan yang di butuhkan untuk ternak bebek peking sangatlah sederhana baik dari kandangnya maupun peralatan yang lain. Bahkan bebek peking dapat hidup di alam terbuka dengan penutup seadanya.
4. Makanan bebek peking dapat dicarikan di sekitar rumah, misalnya di areal persawahan. Contohnya adalah cacing,ikan-ikan kecil dari sungai, dan jenis tumbuhan yang lain seperti jenis kangkung-kangkungan dan lain-lain.
5. Bagi peternak tradisional yang suka menggembala, Bebek atau itik sangat suka bergerombol sehingga sangat mudah untuk digembalakan.
6. Bebek peking dan unggas air yang lain tidak mempunyai sifat kanibal atau tidak suka berkelahi. Berbeda dengan ayam.
7. Selain daging dan telur, bulu bebek juga bisa menjadi penghasilan tambahan.
8. Telur bebek lebih berharga dengan hintungan perbutir sedangkan telur ayam di hitung satua kilo gram.
9. Bebek harganya lebih stabil terutama telur dan daginya dibandingkan dengan ayam.

Jika dilihat prospek bisnisnya tentu saja beternak Bebek Peking adalah Layak secara Bisnis dan cukup menjanjikan.

TEKNIK BUDIDAYA


Pemeliharaan pada periode starter/anak itik/DOD merupakan tahap penting sebagai langkah awal dalam menghasilkan itik pedaging yang baik. Pemeliharaan pada tahap ini memiliki tujuan untuk menekan kematian pada fase awal kehidupan DOD dan meningkatkan bobot badan itik sesuai dengan yang diharapkan pada umur 6 minggu.
 
DOD.
 
Persyaratan dalam memilih DOD itik jantan umur 1 –7 hari sebagai itik pedaging antara lain : 
·         Bobot minimal 40 gram. 
·         Bulu bersih dan kering. 
·         Nafsu makan besar
·         Umur DOD 4 hari 
·         Tubuh tegap, mata jernih, kaki kokoh 
·         Tidak cacat
·         Bebas dari penyakit unggas

Pada saat kedatangan DOD sampai di kandang, masukkan ke dalam box pemeliharaan dan diamkan selama 2 jam. Tapi sebelumnya panas buatan sebagai pengganti indukan harus dinyalakan Setelah itu berikan minum untuk per 100 DOD dengan 1 liter air dengan 1 0ns gula merah dan 10 ml gram /1 tutup botol SOC dan 1 kapsul curcuma/temulawak ( dari HCS ) dan 1 kapsul herbal noni (dari HCS ). Mengapa kok menunggu 2 jam ? Untuk menetralkan kondisi tubuh dan mengenal suasana. Pemberian minum tersebut berfungsi sebagai Prebiotik, anti stres dan mengganti cairan tubuh yang hilang sehingga kehilangan berat badan dapat dicegah dan memulihkan kesehatan yang normal kembali . DOD yang terlambat penanganannya ketika datang dapat terlihat dari ketidakseragamnya pertumbuhan. Sistem Perkandangan
 
KANDANG

Sistem perkandangan dalam budi daya itik peking/peking duck bisa dikenal 3 tipe kandang diantaranya :
1. Tipe kandang battery
Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor itik peking/peking duck dewasa, dengan ukuran kandang panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 cm). Dengan tipe kandang ini biaya untuk kandang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe kandang yang lain. Dengan tipe kandang battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan (insiminasi buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia yang ahli dalam insiminasi buatan dengan istilah inseminator. Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari pada itik peking/peking duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol.
2. Tipe kandang postal
Dalam usaha ternak itik yang menggunakan tipe kandang postal, di mana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, di mana pemberian makan dan minuman ditempatkan di dalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada di dalam ruangan, biasanya tipe ini dalam pemeliharaan itik hanya digunakan untuk itik starter dan grower/masa pertumbuhan tetapi adakalanya digunakan untuk itik periode layer. Kapasitas itik untuk tipe kandang postal ini tergantung dari pada jenis itik yang dipelihara apakah jenis itik starter atau itik grower, untuk umur itik periode starter kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar 10 - 15 ekor/m2, sedangkan apabila digunakan untuk preiode grower yaitu sekitar 6 - 8 ekor/m2, seandainya digunakan untuk periode layer kapasitas kandang sekitar 3 - 5 ekor/m2.
3. Tipe kandang ranch
Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang postal, di mana dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga di bagian luar/di halaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama kandang umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh di waktu siang hari, hal ini disebabkan itik peking merupakan jenis unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak unggas air dengan cara peking.

PAKAN

Pakan · Cara pemberian pakan pada umur 1 – 7 hari dilakukan sesering mungkin sedikit demi sedikit ( 1 hari bisa 5 kali). Hal ini untuk merangsang itik agar mau makan terus menerus. Kondisi ini juga dimaksudkan sekaligus untuk memperhatikan itik kondisinya dapat terus dipantau. Apabila ada itik yang kurang sehat atau kalah bersaing, segera dapat dipindahkan ke petak tersendiri ( karantina ). · Pakan harus dari pabrik yang sesuai dengan standart yaitu 511/BR 1 atau yang setara. Pakan consentrat 511 diberikan pada umur itik 1 – 14 hari. Pada usia 15 – panen kita beri pakan campuran. Formula pakan 40 % concertrat, dan 60 % buatan sendiri dengan difermentasi menggunakan probitik SOC HSC. Pemberian pakan dalam 1 hari adalah 3 kali, yaitu jam 7, 12, 4. Tempat pakan harus dicuci hingga bersih dan dikeringkan sebelum digunakan kembali · Minum. Selama itik makan buatan pabrik, untuk minum harus di beri 2,5 ml SOC dicampur 5 liter air. Ø Cara membuat campurannya : a. 2.5 ml SOC dicampur 5 liter air. b. 2 sendok makan gula pasir/gula merah dilarutkan dalam 1 gelas air. c. a dan b dicampur dan dibiarkan minimal 15 menit baru diberikan pada itik. d. Pada saat malam hari tempat minum harus dikosongkan.  

PENYAKIT
 
Beberapa Penyakit pada aitik Peking antara lain :
 
·         Kurangnya pengetahuan tentang beternak unggas .
·         Bencana alam yang tidak diduga
·         Keamanan kurang
·         DOD yang kita beli adalah palsu, bisa jadi betina atau kualitasnya kurang bagus sehingga laju pertumbuhannya kurang.
·         Tidak mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
·         Limbah yang yang bau ( bisa diatasi dengan tehnologi dan pola pakan fermentasi dengan “probiotik SOC HCS” sehingga bau dapat diminalkan ).
·         Hasil panen yang melimpah sehingga harga jual turun.
·         Penyakit dan gangguan kesehatan pada  itik
Walaupun tidak berakibat fatal, penyakit/gangguan kesehatan harus tetap diwaspadai. Tanda – tanda itik sakit. tidak bersuara , tidak nafsu makan,  gerakannya lamban, antara lain :
 
Ø  Berak Kapur
 
Ditandai kotoran itik berwarna hijau  dengan bercak putih, gangguan kesehatan ini di duga karena bakteri Salmonella typhimurium. Pengobatan yang dianjurkan memberikan Nitrofuran, Sulfa atau anti biotik lainnya, salah satunya dengan mencampur pakan dengan Furasodidon 0,0011 %.
 
Ø  Itik lumpuh
 
Penyebab, makanan basi atau kadaluwarga, makan bangkai atau terlalu banyak berada di tanah becek. Mengatasinya telankan butiran es batu. Dianjurkan tidak memberikan pakan nabati yang berjamur. Seperti jagung dan bungkil yang sudah lama. Pakan kadaluwarsa ini mengandung Aspergillasis flavur yang dapat meracuni  sehingga menyebabkan kelumpuhan.
 
Ø  Tidak Nafsu Makan.
 
Campurkan di air minum 1 liter dengan prebotik SOC 2.5 ml gram atau trace elemen lainnya dan vitamin .
 
Ø  Gangguan Tenggorokan.
 
Adanya cacing yang menempel di tenggorokan , cara menanggulanginya dengan mencabut cacing yang menempel dengan pinset, setelah itu diberikan obat Tetrachlor.